Secrita
Musik adalah cermin zaman. Jika disko adalah pesta gemerlap era 70-an, maka Techno adalah getaran mekanis, urban, dan futuristik dari era 80-an yang terus berdenyut hingga kini. Genre ini bukan sekadar musik; ia adalah visi masa depan yang diterjemahkan melalui mesin drum, synthesizer, dan sequencer. Dari gudang-gudang terbengkalai di Detroit, Techno berevolusi menjadi fenomena global, melahirkan ribuan variasi irama yang terus mengubah wajah Electronic Dance Music (EDM).
Sejarah Techno tidak bisa dilepaskan dari kota Detroit, Michigan, pada awal hingga pertengahan tahun 1980-an. Kota ini, yang dikenal sebagai pusat industri otomotif, menyajikan latar belakang yang unik: kota industri yang mulai ditinggalkan, penuh pabrik dan gudang kosong, yang ironisnya menjadi tempat lahir bagi musik yang terdengar sangat mekanis dan terdepan.
Techno diciptakan oleh sekelompok DJ muda kulit hitam dari pinggiran Detroit, khususnya dari kota kecil Belleville. Mereka adalah Juan Atkins, Derrick May, dan Kevin Saunderson—trio yang kini dihormati sebagai "The Belleville Three".
Mereka terinspirasi dari beragam sumber:
Musik Funk dan P-Funk dari artis seperti Parliament dan Funkadelic, yang populer di Detroit dan memiliki elemen ritme yang unik.
Musik New Wave dan Synth-Pop Eropa, terutama dari band-band Jerman seperti Kraftwerk, yang menggunakan instrumen elektronik secara ekstensif dan menciptakan suara yang dingin, terstruktur, dan futuristik.
House Music dari Chicago, yang muncul hampir bersamaan dan memiliki akar yang sama pada musik post-disco dan penggunaan mesin drum.
Juan Atkins, yang sering dianggap sebagai bapak pendiri genre ini, menciptakan istilah Techno sendiri, terinspirasi oleh buku Alvin Toffler, The Third Wave, yang membahas masa depan teknologi. Awalnya ia merilis musik di bawah nama Cybotron (bersama Richard Davis) dan kemudian sebagai Model 500. Karyanya, terutama lagu seperti "No UFO's" (1985), sering disebut sebagai salah satu rilisan Techno Detroit pertama.
Derrick May, yang dikenal juga sebagai Rhythim Is Rhythim, mendeskripsikan Techno sebagai “George Clinton bertemu Kraftwerk di lift.” Musik mereka merupakan perpaduan antara jiwa Afrika-Amerika yang mendalam dengan estetika Eropa yang dingin dan sintetik.
Kevin Saunderson, dengan proyeknya seperti Inner City (lagu hits "Big Fun"), sering membawa melodi dan elemen vokal yang lebih mudah diakses, menjembatani dunia underground Techno dengan kancah mainstream Dance-Pop.